Minggu, 27 Januari 2013

Wanita dan Lelaki itu :*

Wanita itu yang paling peduli kepadaku
Yang rela berkorban demi aku
Yang menyebut namaku dalam setiap doanya
Yang bisa membuatku tertunduk dan merenungi setiap kesalahanku
Dia bisa membuat aku sedih, marah dan kecewa, dan di saat yang bersamaan aku tetap mencintainya
Dia yang paling bisa membuatku bertahan dan terus berusaha
Dialah pelita dalam gelap malamku

Lelaki itu yang paling mengkhawatirkanku
Yang rela dirinya terluka untuk keselamatanku
Yang slalu menjagaku dari bahaya yang tidak aku ketahui
Yang mengajari aku akan arti sebuah kehidupan
Dia sering menjengkelkanku tapi demi apa pun aku tetap hormat dan segan kepadanya
Darah petualangnya mengalir dalam tubuhku
Dialah semangat dalam tiap langkahku

Mereka adalah ibu dan ayahku
Terima kasih Ya Allah telah kau takdirkan mereka menjadi orang tuaku.

Rabu, 23 Januari 2013

Jalan dari Sang Pencipta (?)

Kebaikan telah datang kepadanya, tak hanya satu, tetapi banyak dan bertubi-tubi. Karena buah kerja kerasnya atau kemurahan hati Yang Maha Kuasa, entahlah... Dia terlena dengan apa yang ada, tak menyadari bahwa semua hanya sementara, ya, semua di dunia ini hanya sementara, tetapi matanya telah tertutup kabut, sayang tak ada angin yang menerpa wajahnya atau tamparan yang membuatnya terbangun.

Kenikmatan itu tlah musnah, salah siapa? diakah... orang yang tak peduli menyadarkannya kah... atau ini lah jalan dari Sang Pencipta untuknya? Kini semua berganti duka, tawa yang dulu ada tertutup awan mendung, cinta yang dulu bersemi bagai bunga di musim panas kini telah layu, beku, tersimpan direlung hati terdalamnya. Cibiran datang silih berganti, suasana tak enak dihati, halilintar siap menyambar kapan saja, badai telah berlangsung...

Adakah yang peduli jika keadaannya seperti ini? dia telah menemukan jawabannya, dia belajar dari apa yang dia alami sendiri, bukan cerita orang lain, tak harus berhayal merasakannya, karena ini memang kenyataan. Adakah yang mau berbelas kasih? kepada siapa dia harus kembali?

Sang Pencipta lah yang membuka hatinya, menghembuskan angin didepan wajahnya, mengusir badai yang menyelimutinya, tak ada yang lebih berkuasa kecualiNYA, semua terjadi juga karena kehendakNYA. Dia berjalan memutar waktu, menyusuri jalan pikirannya sendiri, semuanya telah terjadi, tak berarti bila disesali, hanya doa yang dapat membawanya kembali, kembali pada jalan kebenaran, kebahagiaan yang dulu sempat tertunda, akankah hadir kembali? apakah Sang Maha Kuasa menghendakinya? menghadirkan pelangi setelah badai itu usai, mencairkan kembali bunga yang beku di dalam hati, menghadirkan tawa sebagai tanda bersyukurnya, dia terus memanjatkan doa, berusaha sekeras yang ia bisa mengikhlaskannya pada Sang Pencipta karena itulah adanya.

Minggu, 20 Januari 2013

Surabaya Heritage Track (SHT)


Surabaya Heritage Track adalah program short city track by House of Sampoerna. Pengunjung diajak berkeliling kota Surabaya dengan rute yang sudah ditentukan. Disini kita bisa dapatkan informasi mengenai bangunan-bangunan di sepanjang rute yang kita lewati, saya yang merupakan penduduk asli Surabaya saja tidak tahu itu bangunan apa, berfungsi sebagai apa, apalagi sejarahnya, karena minimnya program city tour seperti ini. Padahal banyak sekali bangunan cagar budaya di daerah sekitar surabaya utara (sekitar Jembatan Merah, Tugu Pahlawan, Jalan tunjungan) dan dari SHT inilah informasi saya bertambah, tour guide menjelaskan tentang sejarah suatu bangunan yang kita lintasi, kapan bangunan itu dibangun, dulu berfungsi sebagai apa, dan sekarang beralih fungsi sebagai apa dan sebagainya.  

Pada track ini biasanya kita akan berhenti di beberapa titik bangunan cagar budaya, misalnya, Balai pemuda, Tugu Pahlawan, Kota Madya Surabaya, PTPN, dan lain sebagainya. Dan pada Track yang saya ikuti pada 4 Januari 2013 lalu kami berhenti di Balai Pemuda dan Kota Madya Surabaya, ini beberapa foto saya saat itu:





















Keterangan : Yanti-Kerudung abuabu | Fara-Kerudung biru | Karin-Kerudung pink 

SHT ini berdurasi antara 1,5 - 2 jam dan perjalanan berhenti di House of Sampoerna lagi. Di HOS sendiri ada Art Galery yang berupa ruangan untuk memamerkan lukisan-lukisan, ada juga musium HOS yang hanya boleh dikunjungi oleh mereka yang berumur minimal 18 tahun atau setidaknya ditemani oleh orang yang sudah berusia >18. Di dalam museum ini ada banyak informasi tentang sejarah HOS dan perusahaan Sampoerna sendiri, ada juga mini shop yang menjual berbagai aksesori di lantai dua, dan dari lantai dua kita dapat melihat ratusan wanita melinting rokok bersama-sama, ada live musicnya juga, mungkin supaya para wanita tidak bosan saat mereka bekerja. Tahun 2007 lalu saya sudah pernah berkunjung kesini bersama kakak dan melihat seluruh bagian musium tapi saat tanggal 4 Januari dengan Karin dan Fara, tidak sempat melihat seluruhnya karena kami baru 17 tahun.