Rabu, 23 Januari 2013

Jalan dari Sang Pencipta (?)

Kebaikan telah datang kepadanya, tak hanya satu, tetapi banyak dan bertubi-tubi. Karena buah kerja kerasnya atau kemurahan hati Yang Maha Kuasa, entahlah... Dia terlena dengan apa yang ada, tak menyadari bahwa semua hanya sementara, ya, semua di dunia ini hanya sementara, tetapi matanya telah tertutup kabut, sayang tak ada angin yang menerpa wajahnya atau tamparan yang membuatnya terbangun.

Kenikmatan itu tlah musnah, salah siapa? diakah... orang yang tak peduli menyadarkannya kah... atau ini lah jalan dari Sang Pencipta untuknya? Kini semua berganti duka, tawa yang dulu ada tertutup awan mendung, cinta yang dulu bersemi bagai bunga di musim panas kini telah layu, beku, tersimpan direlung hati terdalamnya. Cibiran datang silih berganti, suasana tak enak dihati, halilintar siap menyambar kapan saja, badai telah berlangsung...

Adakah yang peduli jika keadaannya seperti ini? dia telah menemukan jawabannya, dia belajar dari apa yang dia alami sendiri, bukan cerita orang lain, tak harus berhayal merasakannya, karena ini memang kenyataan. Adakah yang mau berbelas kasih? kepada siapa dia harus kembali?

Sang Pencipta lah yang membuka hatinya, menghembuskan angin didepan wajahnya, mengusir badai yang menyelimutinya, tak ada yang lebih berkuasa kecualiNYA, semua terjadi juga karena kehendakNYA. Dia berjalan memutar waktu, menyusuri jalan pikirannya sendiri, semuanya telah terjadi, tak berarti bila disesali, hanya doa yang dapat membawanya kembali, kembali pada jalan kebenaran, kebahagiaan yang dulu sempat tertunda, akankah hadir kembali? apakah Sang Maha Kuasa menghendakinya? menghadirkan pelangi setelah badai itu usai, mencairkan kembali bunga yang beku di dalam hati, menghadirkan tawa sebagai tanda bersyukurnya, dia terus memanjatkan doa, berusaha sekeras yang ia bisa mengikhlaskannya pada Sang Pencipta karena itulah adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar